Halaman

Senin, 07 Januari 2013

Tari Bali


Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali.[1]
Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita.[1] Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh.[1] Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah.[1] Tari-tari Bali yang paling dikenal antara lain pendet,gaborbarissanghyang dan legong.[1]
Tari Bali sebagian besar bermakna religius.[2] Sejak tahun 1950-an, dengan perkembangan pariwisata yang pesat, beberapa tarian telah ditampilkan pada kegiatan-kegiatan di luar keagamaan dengan beberapa modifikasi.[1]
 
Tari Bali dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, wali (sakral) atau bebali (upacara) dan balih-balihan (hiburan).[1] Tari wali dan bebali dapat ditarikan di tempat dan waktu tertentu.[1] Tari wali dipentaskan di halaman bagian dalam pura dan tari bebali di halaman tengah (jaba tengah).[1] Sebaliknya tari balih-balihan ditarikan di halaman luar pura (jaba sisi) dalam acara yang bersifat hiburan.[1]

[sunting]Wali


Baris

Tari Kecak.

Tari Legong.
Tari wali, merupakan tarian sakral, dipentaskan di halaman bagian dalam pura (jeroan).[2] Jenisnya:
  • Rejang, tarian yang ditampilkan oleh wanita secara berkelompok di halaman pura pada saat berlangsungnya upacara.[3] Tari rejang memiliki gerakan yang sederhana dan lemah gemulai.[3]
  • Baris, jenis tarian pria, ditarikan dengan gerakan yang maskulin.[4] Berasal dari kata bebaris yang bermakna prajurit, tarian ini dibawakan secara berkelompok, berisi 8 sampai 40 penari.[4]
  • Pendet, adalah tarian pembuka upacara di pura. Penari yang terdiri dari wanita dewasa menari sambil membawa perlengkapan sesajen.[2] Gerakan Tari Pendet lebih dinamis dibanding Tari Rejang.[5] Kini, Pendet telah ditarikan untuk hiburan, terutama sebagai tari penyambutan.
  • Sanghyang Dedari adalah tari yang memasukkan unsur-unsur kerasukan guna menghibur dewa-dewi, meminta berkat dan menolak bala.[2]
  • Barong adalah seni tari yang menceritakan pertarungan antara kebajikan dan kejahatan.[2] Tokoh utama adalah barong, hewan mistik yang diperankan dua penari pria, seorang memainkan kepala dan kaki depan, seorang lagi jadi kaki belakang dan ekor.[6]

[sunting]Bebali

Bebali adalah jenis tarian upacara, biasanya dipentaskan di halaman tengah pura.[2] Tari ini sifatnya di antara sakral dan hiburan.[2]
  • Gambuh, adalah sendratari Bali yang tertua.[1] Musik, literatur dan kosakata yang digunakan dalam tariannya diturunkan dari periode Majapahit diPulau Jawa.[1] Pertunjukkan ini biasanya ditampilkan di pura pada saat hari-hari besar dan upacara.[1]

[sunting]Balih-balihan

Balih-balihan adalah jenis tarian yang bersifat non-religius dan cenderung menghibur.[2] Ditampilkan di halaman depan atau luar pura.[2] Jenis-jenisnya:
  • Janger adalah tarian pergaulan yang dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan. Penari putri mengenakan mahkota berbentuk merak berwarna emas dan hiasan daun kelapa kering.[2] Sebagian besar tarian ditampilkan dalam posisi duduk, dengan gerakan-gerakan tangan, bahu dan mata.[2]
  • Kebyar atau kekebyaran dapat ditarikan secara solo, duet, trio, kelompok atau dalam sendratari.[7] Tari ini diiringi dengan permainan gamelan gong kebyar.[7]
  • Legong adalah tarian yang diciptakan oleh Pangeran Sukawati berdasarkan mimpinya melihat bidadari.[2] Penari legong yang berjumlah 3 orang menari mengikuti permainan gamelan semar pagulingan.[1]
  • Kecak adalah tarian beramai-ramai yang dibawakan di malam hari mengelilingi api unggun.[2] Ditampilkan oleh seratus atau lebih pria sambil duduk, dipimpin oleh pendeta di tengah-tengah. Tari kecak tak diiringi musik, tapi hanya tepukan telapak tangan yang memukul bagian-bagian dari tubuh agar menghasilkan suara. Mereka mengucapkan kata-kata "cak, cak, cak" untuk menghasilkan suatu paduan suara unik.[8]

[sunting]Tari topeng

Di Bali, topeng dianggap sakral, seperti topeng barong ket (singa), barong macan, (harimau), barong bangkal (babi hutan), barong lembu (banteng) danbarong landung (raksasa). Menarikan tari topeng dilakukan untuk memainkan kisah kehidupan nenek moyang, kisah Ramayana atau riwayat sejarah.
Tari topeng yang terkenal antara lain Topeng Pajegan. Tari ini dipentaskan pada saat upacara akil balig (metatah), pernikahan, dan perayaan di dalam pura. Cerita Topeng Pajegan didasarkan dari Babad Bali yang menceritakan kisah raja-raja Bali dan menteri-menterinya.